Wednesday 22 November 2017

Anakku sayang

Alhamdulillah, sebulan sudah umur mu, sekejap saja masa berlalu sehinggakan ayah sendiri pun terasa kepantasannya.

Maaf anak, kerna ayah tak mampu bersama selalu. Ayah terpaksa menggalas tugas di kejauhan. Tapi tak mengapa, kerna sebentar saja.

Tapi, janganlah dikau lupa akan pengorbanan ibumu,
Tanpa mengenal penat lelah,
Demi memenuhi keperluanmu,
Demi dikau membesar serba cukup,
Demi melihat dikau lena dalam dakapannya,
Tidur makannya tak mengenal cukup,
Jerih payahnya tika dia sendiri memerlukan kerehatan demi penyebuhan diri.

Namun kelahiranmu adalah penghibur hati
Dibelai dan dimanja setiap hari
Di malam hari tidur tak berwaktu
Tapi tak mengapa kerana kau disayangi

Wahai anak,
apakah kau mengerti
Betapa deritanya ibu yang mengandung
Aduhai anak,
Apakah engkau tahu,
Alangkah deritanya ibu melahirkanmu

Hari-hari akan berlalu,
Usiamu makin bertambah
Ibumu akan semakin tua
Namun terus berkorban untuk sesuap rezeki,
Moga sempurna hari depanmu

Nanti bila tiba masa,
kau akan dewasa dan ibumu akan pergi
Waktu yang berlalu seakan memanggil
Sudahkah kau curahkan kasih sayangmu
Apakah terbalas segala jasanya
Surga itu di bawah tapak kakinya

Hanyalah anak-anak yang soleh
Bisa memberikan kasih sayangnya
Hanyalah anak-anak yang soleh
Bisa mendoakan hari akhiratmu

No comments:

Post a Comment